POJOK BERITAKU

Derajat Terangkat Gara-gara Pegi Setiawan, Feri Malah Bikin Sakit Hati, Ucapannya Picu Permusuhan

Spread the love

Feri Herianto, warga Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat menjadi sorotan.

Feri yang sempat memberi keterangan jika seluruh pernyataan Aep terkait tewasnya Vina dan Eky, justru saat ini berpaling.

Ya, Feri terang-terangan mengatakan jika Pegi Setiawan merupakan sosok kacang lupa kulit.

Hal itu berawal saat Pegi Setiawan tak menemui Dedi Mulyadi usai bebas dari penjara.

Menurut Feri, mantan anggota DPR RI itu sampai kesulitan bertemu dengan Pegi Setiawan pada hari kedua Pegi dibebaskan.

Ia menyebut, politisi Gerindra itu sengaja ke Bandung demi bertemu Pegi Setiawan.

“Mampir di kafe dekat tempat Pegi, dekat pengadilan itu. Bapak nemuin kuasa hukumnya Pegi. ‘Saya pengen ketemu Pegi’. ‘Iya nanti lagi banyak wartawan’,” kata Feri sambil menirukan ucapan yang pernah ia dengar.

Namun, kata dia, Dedi Mulyadi dan Pegi Setiawan malah gagal bertemu.

“Ditungguin tuh, ditanya lagi, ‘iya pak sebentar. Nanti, gak enak ada media dari jauh’. Sambil nunggu mau ke Kebon Waru dulu lihat terpidana,” sambungnya.

Rupa-rupanya, saat Dedi Mulyadi kembali Pegi Sudah pergi pulang ke Cirebon.

“Lalu balik lagi ke kafe itu dan Pegi sudah pulang ke Cirebon. Bapak pulang lagi,” cerita Feri Heriyanto.

Terkenal di kasus Vina Cirebon

Sementara itu, Feri juga menjadi topik pembicaraan hangat.

Feri yang menyerang Pegi Setiawan sebenarnya saat ini sosoknya terbilang popular.

Dalam kasus Vina CirebonFeri mencari panggung.

Feri menciptakan lagu yang berjudul Bebaskan Pegi.

Untuk memproduksi lagu ini, Feri bekerja sama dengan beberapa musisi Cirebon.

Menurut Feri, lagu yang dia ciptakan hanya dalam satu malam ini memang benar terinspirasi dari kasus Vina.

Dia merasa dekat dengan peristiwa kasus ini karena tinggal di daerah yang selama ini dikenal sebagai salah satu TKP dalam kasus delapan tahun lalu ini.

Feri menciptakan lagu berjudul ‘Bebaskan Pegi’ karena rasa keadilannya terusik. Dia juga kerap membayangkan kepedihan keluarga tersangka dan para terpidana.

“Awalnya saya lagi duduk di teras rumah teringat sama ibu-ibu terpidana ini mereka sering menangis, berdoa untuk anak-anaknya di dalam penjara,” tutur Feri menceritakan proses penciptaan lagu ini.

“Nah, dari situlah saya menciptakan lagu untuk mereka berjudul bebaskan Pegi Setiawan dan ketujuh terpidana,” imbuhnya.





Exit mobile version