https://5unsur2bb.com/ ,- datang ke Olimpiade Paris 2024 dengan sejumlah gelar juara yang sudah dimenangkan, seperti All England 2023 dan 2024. Meski demikian, Rian mengakui tidak mudah bermain di pesta olahraga akbar dunia empat tahunan itu.
Apalagi, ini adalah Olimpiade pertama Fajar/Rian. “Olimpiade pertama ini tidak mudah, kami baru merasakan atmosfernya. Dari awal-awal pun tidak mudah, kami merasakan bagaimana tegangnya pas masuk lapangan,” ungkap Rian.
Fajar/Rian mencoba realistis terkait peluang untuk bermain di Olimpiade berikutnya. Karena, usia mereka tak mudah lagi. Fajar kini berusia 29 tahun, sementara Rian satu tahun di bawahnya.
“Memang tidak ada yang tidak mungkin, bisa saja kami bermain di Olimpiade berikutnya. Tapi, kami realistis. Umur kami tidak muda lagi jadi kami patut bersyukur bisa bermain di Olimpiade pertama ini,” pungkas Fajar.
Dengan hasil ini, Indonesia hanya memiliki satu wakil tersisa di cabang olahraga badminton Olimpiade Paris 2024. Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi wakil Korea Selatan Kim Ga-eun, Jumat (1/8) dini hari WIB.
Sebelum Fajar/Rian, empat wakil Indonesia lainnya sudah kandas di penyisihan grup. Mereka adalah tunggaltunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Hasil buruk ini membuat bulu tangkis terancam gagal menjaga tradisi mempersembahkan medali Olimpiade bagi Indonesia yang dimulai sejak 1992. Dalam kurun itu, cabor tersebut hanya sekali gagal merebut medali emas, yakni pada Olimpiade London 2012.