Candi Borobudur salah satu keajaiban dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia. Sejajar dengan itu di negara Kamboja juga ada Angkor Wat yang masuk dalam keajaiban budaya dunia.
Angkor Wat bukan hanya sebuah candi, melainkan sumber kebudayaan dan hasil peninggalan bangsa Khmer. Angkor Wat hingga saat ini menjadi peninggalan yang dibanggakan oleh masyarakat Kamboja.
Sejarah Angkor Wat
Sekitar tahun 802, Raya Jayavarman II naik tahta di kerajaan Angkor. Selama kurang lebih 600 tahun di bawah kepemimpinannya, kerajaan Angkor mengalami kejayaan hingga membuat kerajaan tersebut terbentang mulai dari tapal batas Burma hingga ke timur, yaitu Laut China Selatan, dan ke sebelah utara yaitu Laos.
Mengutip buku Sejarah kecil Petite Histoire Indonesia Jilid 4 oleh Rosihan Anwar (2010), dijelaskan bahwa sejarah Angkor Wat tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Kerajaan Angkor. Pada masa kejayaan kerajaan Angkor, Raja-raja Khmer dapat menggerakkan segala kekuatan untuk membangun candi Angkor Wat.
Pada masa kejayaan kerajaan Angkor, candi Angkor Wat diperuntukkan sebagai tempat pemujaan agama Hindu yang dilakukan oleh Raya Suryawarman II yang berdasarkan kepercayaan merupakan reinkarnasi dari Dewata Wishnu. Namun setelah kerajaan Angkor mundur, fungsi dari Angkor Wat adalah sebagai tempat ziarah umat Buddha.
Pada tahun 1431, Angkor Wat dikuasai oleh tentara Siam. Namun, pada saat itu Angkor Wat tidak berfungsi untuk apa-apa sehingga menyebabkan candi ditutupi hutan yang tumbuhannya menjalar, sehingga keberadaan Angkor Wat tidak terlihat.
Akhirnya, pada tahun 1860, seorang ahli purbakala asal Perancis tidak sengaja menemukan candi Angkor Wat yang sudah ditutupi oleh lapisan tanah dan tumbuhan-tumbuhan. Mulai dari sana, Angkor Wat ditemukan dan hingga saat ini bangunannya sudah melewati rangkaian pemulihan.
Pembangunan Angkor Wat menjadi tanda bahwa ibu kota Kekaisaran Khmer saat itu merupakan kota yang beradab dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal masyarakat. Saat itu, wilayah Angkor menjadi pusat dalam menjalankan aktivitas urbanisasi.
Fakta Unik Angkor Wat
Sejarawan asal Perancis yang bernama Denys Lombard, menuliskan dalam bukunya yang berjudul Le Carrefour Javanais (1990), kokohnya konsep geohistoris Asia Tenggara ini karena hampir seribu tahun jantung Pulau Jawa berdetak seirama dengan jantung Angkor, Pagan, dan Sukhothai.
Terdapat persamaan antara Angkor dan Jawa yakni Phnom Bakheng yang terdapat di pusat kota Angkot merupakan bentuk dari replika gunung suci, keraton yang terletak di pusat kota Majapahit. Kedua bangunan tersebut diduga memiliki peran yang sama.
Angkor Wat dan lingkungan sekitarnya yang hari ini terlihat tidaklah jauh dengan bentuknya yang ditemukan oleh Henri Mouhot pada tahun 1861. Butuh waktu sekitar 30 tahun untuk membangun Angkor Wat dengan jumlah batu yang sama banyaknya dengan jumlah batu yang tertumpuk pada piramida Cheops di negeri Mesir.
Hingga saat ini, Angkor Wat merupakan candi terbesar dan termegah di Kamboja. Luas dari kompleks Angkor Wat adalah sekitar 200 hektar. Candi utama Angkor Wat memiliki tinggi sekitar 65 meter dengan dikelilingi oleh ratusan candi yang lebih kecil.
Jika dilihat, Angkor Wat memiliki kesamaan dengan candi Prambanan dalam segi arsitekturnya. Sedangkan dalam segi relief, candi Angkor mempunyai kemiripan dengan candi Borobudur.