Monkeypox adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari keluarga virus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus cacar. Pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Monkeypox mirip dengan cacar tetapi cenderung lebih ringan dan kurang menular.
Untuk mencegah penularan monkeypox, beberapa langkah yang disarankan meliputi:
- Hindari Kontak Langsung: Dengan orang yang terinfeksi atau barang-barang yang mungkin terkontaminasi.
- Cuci Tangan Secara Teratur: Dengan sabun dan air bersih.
- Gunakan Pelindung: Seperti masker dan sarung tangan jika terpaksa berinteraksi dengan hewan atau individu yang terinfeksi
- .Isolasi Pasien: Jika terinfeksi, penting untuk mengisolasi pasien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh dari individu yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi. Penyebaran dapat terjadi dari hewan ke manusia dan antar manusia.
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga 27 Agustus 2024, terdapat 88 kasus monkeypox yang terkonfirmasi di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti pedoman kesehatan yang ada untuk mengurangi risiko penyebaran.
Gejala monkeypox biasanya mulai muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan dapat meliputi:
- Demam: Biasanya tinggi dan sering disertai dengan menggigil.
- Rasa Sakit di Tubuh: Termasuk nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.
- Rash Kulit: Muncul setelah beberapa hari dari gejala awal, dimulai dengan bercak merah yang kemudian berubah menjadi lepuh, nanah, dan akhirnya mengerak.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Terjadi di area sekitar infeksi.