login :https://linkr.bio/GALAXY898 – Adi Haryadi, saksi baru dalam kasus Vina Cirebon memberi jawaban berkelas usai sering disebut sebagai orang gila.
Pria asal Kudus, Jawa Tengah itu mengaku melihat Vina dan Eky kecelakaan pada tahun 2016 silam.
Pada tahun 2016, Adi Haryadi merupakan seorang musafir yang sering melakukan ziarah ke makam.
Saat berjalan di Jembatan Talun Cirebon, Adi Haryadi melihat sepasang kekasih kecelakaan lalu lintas.
Delapan tahun berlalu, Adi Haryadi baru sadar jika sepasang kekasih yang kecelakaan lalu lintas merupakan sosok Vina dan Eky.
Terlepas dari itu, Adi Haryadi tak menampik jika pada saat dia melakukan perjalanan jauh, banyak orang yang menganggap dirinya gila.
“Ya memang disangka orang gila saya. Kalau diteriakan orang gila sering pak. Anak-anak kecil kadang, ‘orang gila, ada orang gila‘,” kata Adi Haryadi kepada Dedi Mulyadi.
Walau begitu Adi Haryadi tak pernah menghiraukannya.
Adi menekankan bahwa ia sama sekali tak memikirkan pandangan manusia.
“Kita harus mengjui kesabaran kita, yang penting kita gak dianggap gila sama yang Maha Hidup,” bebernya.
“Tujuan kita bukan sama manusia, tujuan kita sama yang Maha Hidup,” kata Adi Haryadi.
Adi berkata tak perduli terhadap omongan manusia.
Ia hanya berpaku pada ibadahnya terhadap Allah.
“Kita tidak pengen diagungkan sama manusia, tidak pengen disanjung sama manusia,” tuturnya.
“Biar orang berkata apapun, yang penting hati kita bersandar sama yang Maha Hidup,” sambungnya.
“Kita harus bisa menemukan jati diri kita, kemana kita harus kembali nanti,” kata Adi Haryadi.
Sementara itu, Adi Haryadi diperiksa Bareskrim atas pernyataan yang dia ungkapkan terkait kasus Vina Cirebon.
Adi Haryadi menuturkan bahwa saat dirinya diperiksa oleh penyidik diberikan sejumlah pertanyaan terkait pengakuannya tentang kasus Vina Cirebon.
“Ya Saya ditanya tanya, dari mulai data diri hingga dikonfirmasi soal pengakuan yang saya buat sebelumnya,” kata Adi.
Adi mengaku ditanya penyidik terkait hal teknis dari mulai kejadian Eky dan Vina mengalami kecelakaan lalu lintas di Jembatan talun hingga detail.
“Semuanya ditanya, seperti kejadian awal motor Eky oleng hingga posisi kedua korban setelah mengalami kejadian tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kata Adi, pertanyaan penyidik selalu berulang ulang terkait kondisi helm, warna helm hingga baju yang dikenakan oleh Eky dan Vina saat itu.
“Jadi nanya hal itu dilakukan secara berulang ulang, dari mulai bertanya awal saya menjadi musafir, saya kemana aja lokasinya dimana sampai akhirnya penyidik bertanya kembali soal helm dan pakaian,” ungkap Adi.
Namun kata Adi, ketika setiap dirinya menyebutkan lokasi lokasi yang ia ceritakan, penyidik langsung melakukan pengecekan dengan alat digital seperti google map.
“Penyidik langsung mengecek setiap lokasi yang saya sebutkan dengan google map dan ternyata memang ada pas dicek, artinya saya memberikan keterangan tidak mengada ada,” tuturnya.