Mead diperintahkan untuk membayar kembali sejumlah uang yang diterimanya saat meninggalkan CrowdSurge.
CrowdSurge merupakan situs web tempat artis dapat menjual tiket prajual kepada penggemar. CrowdSurge adalah perusahaan tiket saingan Ticketmaster, yang berkantor pusat di London dan kantor AS di New York. Dokumen pengadilan AS menyebutkan perusahaan tersebut diperkirakan bernilai lebih dari USD 100 juta.
Sejak 2010, Mead menjabat sebagai wakil presiden senior CrowdSurge untuk operasi global dan manajer umum untuk Amerika Utara.
BBC telah melihat dokumen pengadilan yang menyatakan ketika Mead meninggalkan CrowdSurge pada Juli 2012, ia menandatangani “perjanjian pemisahan”, yang menyatakan ia tidak boleh menyimpan atau membagikan informasi rahasia apa pun – termasuk daftar klien, dan strategi pemasaran – dengan pihak ketiga mana pun.
Menurut dokumen pengadilan, perjanjian tersebut juga menetapkan Mead tidak boleh bekerja untuk perusahaan tiket lain selama setahun dan, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, CrowdSurge membayar Mead sekitar USD 52.970. Namun, ia berulang kali melanggar perjanjian pemisahan tersebut.
Menurut dokumen pengadilan. Pada musim panas 2013, Mead dipekerjakan oleh perusahaan induk Ticketmaster, Live Nation, di sebuah divisi bernama TicketWeb.
Catatan server komputer CrowdSurge menunjukkan setidaknya 25 kejadian saat data perusahaannya diakses oleh komputer dengan alamat IP yang terdaftar di Ticketmaster dan perusahaan terkait di New York, San Francisco, dan Los Angeles, antara Agustus 2013 dan Desember 2015, menurut pernyataan jaksa penuntut.
Menurut jaksa penuntut, Mead membagikan spreadsheet CrowdSurge yang berisi informasi keuangan dan kata sandi tanpa izin, dan mengakses informasi kompetitif tentang klien dan teknologi perusahaan atas permintaan eksekutif Ticketmaster.
Ia juga memberikan informasi kepada karyawan Ticketmaster lainnya yang memungkinkan mereka mengakses informasi CrowdSurge yang dilindungi kata sandi. Ia menyarankan mereka untuk “mengambil tangkapan layar dari sistem”, dan membahas “memotong CrowdSurge di lutut”, dokumen pengadilan menunjukkan.
Departemen Kehakiman mengatakan informasi tersebut digunakan oleh Ticketmaster untuk merencanakan tanggapan kompetitif guna memenangkan bisnis penjualan tiket prapenjualan dan membandingkan produk dan penawaran. Ditambahkan pula bahwa tindakan Mead menyebabkan kerugian finansial bagi CrowdSurge, yang”sangat signifikan dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif”.
Menurut dokumen pengadilan, Mead tidak terlibat dalam tindakan kriminal untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari perbuatannya ersebut, namun, keuntungan yang didapatkannya dimanfaatkan untuk meningkatkan kedudukan dan posisinya di Ticketmaster.