“Di hari pertama saya dilecehkan, kemaluan saya dipegang oleh para pelaku. Sekitar 30 orang mereka selalu mengejek-ngejek saya, mereka selalu melecehkan saya. Saya dibilang orang kampung, saya tidak mampu,” cerita korban.
Menurutnya ada kepala geng yang memimpin sekolompok pelajar yang terlibat dalam penganiayaan tersebut hingga puncaknya korban digiring ke salah satu toilet sekolah hingga akhirnya perselisihan terjadi.
Kuasa Hukum RE, Sunan Kalijaga enggan berkomentar soal adanya anak dari pejabat yang terlibat sebagaimana yang disebutkan oleh korban. Dia kemudian menceritakan bagaimana korban awal mula kejadian.
“Kalau memang ada pernyataan itu memang itu statement dari anak korban. Jadi waktu itu kami interview sebelum kami ambil kuasanya kami tanya apa yang terjadi, apa yang dialami, para terudga anak-anak pelaku ini siapa,” ucap Kalijaga, Minggu (15/9).
“Nanti kita lihat saja di proses penyidikannya, namanya orangtua kan, orangtua korban, orangtua pelaku sekalipun pasti akan saling bertemu silaturahmi, baru nanti disitu bisa tau anak siapa,” tambahnya.
Kalijaga juga mengaku sudah sempat mentracing daripada orangtua para terduga pelaku yang terlibat dalam aksi perundungan tersebut. Hanya saja dia masih tetap enggan berkomentar akan hal tersebut.
Namun demikian ia mengatakan dari kasus yang tengah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan di tahap penyelidikan berpeluang akan adanya penambahan terduga pelaku.
elanjutnya, pihak sekolah menampilkan gambar CCTV yang terjadi pada 31 Januari 2024. Ketika itu, mereka kembali masuk ke dalam kamar mandi secara bergantian.
RE dan beberapa orang lainnya terlihat membawa tas ke dalam toilet. Beberapa menit kemudian, mereka pun keluar dari dalam toilet yang berjumlah 14 orang. Tapi, kali ini RE yang hanya seorang diri keluar terakhir atau sendirian.
Berikutnya, Otto pun menampilkan video yang terjadi di dalam kamar mandi. Saat itu, RE terlihat berkelahi dengan salah satu orang siswa lainnya.
Dalam video itu, lawan lebih dulu memberikan serangan pukulan yang langsung menuju ke arah muka RE. Namun, ia tidak langsung membalas serangan tersebut.
Akan tetapi, pada pukulan kedua lah kemudian RE membalasnya dan terlihat adanya perkelahian. Tak lama berselang, salah satu orang terlihat menghampiri dan disebut oleh Otto untuk melerainya.
Namun, video itu hanya berhenti dan terputus sampai situ saja dan tidak adanya video lanjutan yang terjadi saat di dalam kamar mandi.
Seperti saya katakan tadi fakta-fakta itu di sini kami tidak lihat. Nah yang kami lihat adalah dan diketahui oleh sekolah dan harus jujur manajemen mengatakan ada perkalahian itu, dan sehabis perkalahian itu nurse ya semacam perawat ya di sini, juga melihat bahwa si anak ini, pelapor ini dibawa ke klinik dan akhirnya ada proses pemeriksaan,” tegasnya.
“Tetapi yang pasti, itu bukan peristiwa pengeroyokan berdasarkan CCTV yang kami lihat, berdasarkan dari video yang kami lihat ya. Karena ada fakta-fakta ini, tadi saya katakan kecuali anak-anak ini mengaku ada perlakuan yang tidak terlihat di dalam video ini,” pungkasnya.