Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Bali pada Sabtu pagi, (21/9/2024). Getaran gempa Bali yang dilaporkan terasa sampai Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyebabkan sejumlah bangunan rusak.
Di antaranya, tembok Puri Agung Blahbatuh ambrol, seperti dikutip dari merdeka.com, Sabtu. Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut berlokasi di darat pada jarak tiga km barat daya Kabupaten Gianyar pada kedalaman 22 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar atau normal oblique,” kata Cahyo dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan banyak orang di dalam maupun di luar rumah. Karena gempa, gerabah pecah, sementara jendela, pintu, dan dinding berderik. Kemudian di wilayah Kabupaten Badung, Tabanan, Karangasem, Bangli, dan Kota Denpasar, getaran dirasakan dari dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, gempa tersebut menyebabkan 26 kerusakan bangunan di wilayah Bali, termasuk Puri Agung Blahbatuh. Dari foto, salah satu sisi tembok objek wisata tersebut terlihat rusak, dengan bata jatuh berserakan.
Candi Bentar Pura Dalem Gede, di Desa Adat Bon Biu, Blahbatuh, juga mengalami kerusakan, menurut laporan merdeka.com. Puri Agung Blahbatuh sendiri tercatat berbenah jadi objek wisata setidaknya sejak 2010.
Melansir Antara, Puri Agung Blahbatuh di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, dibenahi untuk jadi objek wisata budaya yang menyimpan benda bersejarah berupa topeng Gajah Mada. Menurut Anak Agung Alit Kakarsana, penglingsir Puri Agung Blahbatuh, selama ini warisan leluhur puri seluas empat hektare itu tinggal diperbaiki beberapa bagian, karena tata letak dan arsitektur tradisionalnya masih utuh.
Hanya beberapa yang kami renovasi agar kelihatan tambah bagus,” katanya saat itu. Perbaikan warisan leluhur itu, menueur Kakarsana, tidak dilakukan serentak, namun sedikit demi sedikit, menunggu masukan dari pelbagai pihak, sehingga puri benar-benar bisa jadi salah satu kawasan wisata budaya yang berguna bagi masyarakat.
Pemberian patung itu tidak lepas dari tujuan membangkitkan aura topeng Gajah Mada yang tersimpan di Puri Agung Blahbatuh,” ujar dia. Menurutnya, aura topeng Gajah Mada sangat penting untuk dibangkitkan karena jiwa kepahlawan dari Mahapatih Majapahit itu sangat penting untuk dihormati.
Tepat seminggu lalu, gempa magnitudo 4,4 mengguncang Bali dan Lombok, NTB pada 09.31 WITA, Sabtu, 14 Sepetember 2024, lapor kanal News Liputan6.com. BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini terletak pada koordinat 9,02 derajat Lintang Selatan; 115,62 derajat Bujur Timur.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 50 kilometer Tenggara Kuta Selatan, Bali, pada kedalaman 85 kilometer,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi di Mataram, Sabtu.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, skala II – III MMI. Di Gianyar, Badung, Denpasar, dan di Karangasem, getarannya terasa seakan-akan ada truk berlalu, yakni skala II MMI: getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 sebelumnya mengguncang Bali, Sabtu, 7 September 2024. Gempa ini terjadi pada pukul 08.51.44 WITA dan getarannya terasa hingga sejumlah titik wilayah sekitar di Pulau Dewata.
Berdasarkan laporan BMKG, pusat gempa berada di laut 10 km atau pada koordinat 8.52 Lintang Selatan (LS) dan 115.35 Bujur Timur (BT). BMKG melaporkan, gempa tersebut dapat dirasakan di sejumlah wilayah dengan kekuatan guncangan yang berbeda. Gempa terasa di Gianyar skala III-IV.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin, menyatakan bahwa timnya melakukan kajian cepat di sejumlah kabupaten/kota untuk menilai dampak gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 4,9 tersebut. “Kajian cepat dan asesmen awal (dilakukan) dengan mengumpulkan data dan informasi dari seluruh BPBD kabupaten/kota se-Bali,” katanya di Denpasar, Sabtu.
Berdasarkan informasi awal di Kabupaten Gianyar, terjadi kerusakan ringan berupa tembok retak dan genteng jatuh di bangunan milik Dinas Pariwisata Gianyar. Laporan cepat juga masuk dari kawasan Pura Besakih, Karangasem, di mana getaran keras terasa, namun tidak terjadi kerusakan.