Bustan juga mengatakan, perayaan pesisir ini sangat luar biasa dan akan menjadi bahan evaluasi setiap tahunnya guna menyempurnakan acara yang sama di tahun-tahun yang akan datang.
“Kami dari Pemerintah Kota Tarakan, mohon dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekomoni Kreatif, dan Alhamdulillah sudah dapat piagam penghargaan,” katanya.
wisata di Tarakan yang memiliki potensi sangat luar biasa.
“ Saya rasa dapat disyukuri dan saya sekali lagi ucapkan terima kasih kepada stakeholders yang berperan menyukseskan acara Iraw Tengkayu XIII dengan penurunan Padaw Tujuh Dulung,” tegasnya.
Bustan pun menjelaskan, Pemkot Tarakan akan terus melakukan inovasi serta mencari terobosan baru terkait dengan potensi wisata yang ada, sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung datang ke Bumi Paguntaka.
“Insya Allah kita selalu melakukan inovasi-inovasi untuk mencari terobosan baru, minimal meningkatkan capaian-capaian di tahun ini, sehingga di tahun berikutnya bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
“Saya rasa sinergi dan kolaborasi itu sangat penting, termasuk dengan kawan-kawan media yang membantu kemajuan Tarakan dibidang wisata,” imbuh Bustan.
Iraw berasal dari bahasa Tidung yang memiliki arti perayaan, sedangkan Tengkayu bermakna pesisir. Dalam perayaan budaya tersebut, dilakukan pelarungan Perahu Tujuh Dulung tiruan yang dilakukan bertepatan dengan dimulainya air pasang atau sekitar pukul 15.00 WITA.
Dalam kegiatan tersebut, pemangku adat pun memandu pelaksanaan acara sedangkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti dari belakang.