Jika di Indonesia ganja menjadi tumbuhan yang paling dilarang keberadaannya apapun alasannya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau justru baru aja mengumumkan legalisasi konsumsi dan budi daya ganja di negaranya. Dalam pengumumannya di gedung parlemen di Ottawa, pada Rabu 20 Juni 2018, Trudeau bilang kalau legalisasi ganja itu dilakukan demi melindungi pemuda dari bandar narkoba dan peredaran ganja ilegal.
“Kami berkomitmen meningkatkan sistem perlindungan yang lebih baik bagi para pemuda dan mengambil pendapatan kelompok kejahatan terorganisir,” kata Trudeau seperti dikutip dari AFP.
Dengan kebijakan ini, maka Kanada sebagai negara anggota G7 yang melegalkan ganja. Legalisasi tersebut akan dimulai pada 17 Oktober mendatang, dan menjadikan Kanada sebagai negara kedua setelah Uruguay yang membolehkan keberadaan ganja.
“Kami menerima permintaan provinsi dan akan melegalisasinya pada 17 Oktober 2018,” ujar Tredeau menambahkan.
Sekedar informasi, kalau ganja sebelumnya adalah barang terlarang di Kanada sejak 1923. Namun pada 2001, penggunaannya dilegalkan terbatas untuk kesehatan. Nah, berdasarkan peraturan baru, nantinya warga usia minimum 18 atau 19 tahun -tergantung provinsi- boleh membeli, menanam, dan mengonsumsi ganja dengan kadar terbatas.
Tapi, memang keberadaan ganja ini masih kontroversial, guys. Karena emang punya manfaat untuk kesehatan tapi juga punya efek berbahaya. Nah, berikut deretan manfaat dan juga bahaya yang dimiliki ganja.
- Mencegah glaukoma
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, orang yang membakar ganja dapat menurunkan intraocular pressure (IOP) pada orang dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma.
Oleh karena itu, ganja bisa digunakan untuk mengatasi dan mencegah mata dari penyakit glaukoma yang bisa meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan hilangnya penglihatan. Efek ganja juga ditemukan bisa memperlambat proses terjadinya penyakit ini, sekaligus mencegah kebutaan.
- Meningkatkan kapasitas paru
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada Januari 2012, ganja ditemuka bisa meningkatkan kapasitas paru-paru.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda sepanjang kurang lebih 20 tahun. Hasilnya, ditemukan bahwa perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu tersebut, tapi pengguna ganja malah memperlihatkan adanya peningkatan kapasitas paru-parunya.
- Mencegah kejang karena epilepsi
Dari sebuah sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003, ditemukan bahwa ganja bisa mencegah kejang karena epilepsi. Hasil itu diketahui setelah Robert J. DeLorenzo, dari Virginia Commonwealth University, mencoba ngasih ekstrak ganja dan ganja sintetis pada tikus yang epilepsi.
Hasilnya, bahan aktif dalam ganja ternyata dapat mengontrol kejang dengan menahan sel otak responsif untuk mengendalikan rangsangan. THC dan Cannabinoid adalah zat kimia dalam ganja yang bisa berfungsi sebagai obat pencegah atau penghilang kejang-kejang.
- Mematikan beberapa sel kanker
Selain THC dan Cannabinoid, ganja juga punya kandungan bernama cannabidiol yang dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1. Hal itu diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari California Pacific Medical Center di San Francisco, yang dilaporkan pada tahun 2007.
Begitu juga dengan banyak kasus lainnya, ganja dipercaya mampu mematikan sel-sel kanker lainnya.
Meskipun ganja punya segudang manfaat di dunia medis, tapi jika penggunaannya tidak dilakukan secara bijak, ganja juga punya banyak efek samping. Tanaman bernama Cannabis Sativa itu kan kebanyakan dikonsumsi menjadi bahan rokok, dengan cara daun ganja kering, bunganya, stemnya, dan juga bijinya.
Namun, ganja juga bisa dicampur ke dalam makanan (seperti brownies, cookies, bahkan masakan tradisional seperti gulai), diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer. Lalu, apa aja efek samping dari ganja?
- Halusinasi dan Hilang Kendali
Efek ganja yang paling terkenal adalah dapat menyebabkan halusinasi, euforia, dan hilangnya kendali seseorang. Makanya, efek inilah yang akhirnya membuat ganja kemudian dilarang karena cukup berbahaya, khususnya anak muda yang belum mengerti batasan.
Di tingkat paling parah dari kehilangan kendali atau halusinasi, penggunaan ganja yang berlebihan akan membuat seseorang mengalami gangguan jiwa.
- Bisa kecanduan
Walaupun masih banyak pro kontra terkait zat adiktif pada ganja, tapi dengan adanya efek halusinasi tentu ngebuat orang ingin merasakan efek itu lagi dan lagi, sehingga ganja juga bisa menyebabkan ketergantungan. - Masalah paru-paru
Berbeda dengan studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, Steadyhealth justru pernah melaporkan bahwa ganja dinilai lebih berisiko menyebabkan gangguan paru-paru dibanding rokok.