Wali murid bernama Ivan Sugianto resmi mendapatkan karma instan pasca-jadi tersangka kasus viral perundungan terhadap siswa SMA asal Surabaya bernama Ethan.
Bak dapat balasan setimpal, nasib Ivan Sugianto miris setelah resmi ditahan di Polrestabes Surabaya.
Di sisi lain, kondisi korban yakni Ethan yang viral lantaran dirundung oleh Ivan belakangan terungkap.
Alih-alih lega pelaku yang membully-nya masuk bui, kondisi Ethan dan keluarga ternyata masih memilukan.
Diwartakan sebelumnya, Ivan Sugianto resmi ditetapkan sebagai tersangka usai dilaporkan oleh pihak sekolah Ethan setelah viral video Ivan memaksa korban untuk bersujud dan menggonggong.
Kasusnya beberapa hari viral, Ivan akhirnya ditangkap oleh penyidik Polrestabes Surabaya dan langsung dijebloskan ke penjara.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan mengurai kondisi Ivan usai ditangkap.
Dikenal punya banyak kenalan polisi dan TNI, Ivan nyatanya tetap dapat perlakuan yang sama dengan narapidana lainnya.
Diungkap AKP Rina, Ivan ditahan di ruangan tanpa kasur dan tanpa pendingin ruangan alias AC.
Bahkan Ivan juga cuma makan dua kali sehari dan tak dapat fasilitas mewah apapun seperti isu yang berkembang.
“Fasilitasnya (di penjara) cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara,” ungkap AKP Rina Shanty Nainggolan.
Tak cuma soal kehidupan yang miris, nasib Ivan Sugianto setelah ditangkap juga berubah 180 derajat.
Dikutip dari Tribun Jatim, Ivan Sugianto sempat mendapatkan balasan di penjara.
Dari pantauan Tribun Jatim di ruang tahanan Gedung Anindita Polrestabes Surabaya, terdengar suara sorakan dari para napi.
Suara sorakan yang terdengar sampai halaman tersebut menyuruh Ivan Sugianto sujud dan menggonggong.
Kondisi terbaru siswa SMA yang dipaksa menggonggong
Sementara itu di sisi lain, kondisi korban Ivan Sugianti, Ethan dan keluarganya juga belum melegakan.
Diungkap pengacara korban yakni Reifon Cristabella, kondisi Ethan dan keluarganya masih memilukan.
Korban hingga kini masih merasa trauma kendati kejadian perundungan itu terjadi nyaris sebulan lalu.
“Terkait dengan kondisi korban dan keluarga korban, pada saat ini sedang dalam masa pemulihan,” kata Reifon Cristabella dalam tayangan Metro TV News, Sabtu (16/11/2024).
Bahkan korban harus dibantu psikolog dan psikiater untuk memulihkan kondisi mentalnya.
“Pada dasarnya (korban) sangat traumatik. Jadi mereka semua sedang bersama-sama dalam masa pemulihan. Psikolog, psikiatri semuanya gotong royong memulihkan mental korban dan keluarga,” akui Reifon Cristabella.