Pengacara Aji terdakwa kasus penyiraman air keras, Linggar mengurai fakta mengejutkan soal pengakuan Agus Salim yang tak sesuai keajdian sebenarnya.
Menurut Linggar, Agus menyampaikan pernyataan yang berbeda dengan isi BAP dan dakwaan kasus penyiraman air keras.
Tak cuma itu, Linggar juga mengungkap kondisi miris kliennya yakni Aji yang gemetaran saat pertama kali bertemu dengan Agus di persidangan.
Seperti diketahui, Agus akhirnya dipertemukan dengan pelaku yang menyiram air keras kepadanya yakni Aji di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (25/11/2024).
Dalam persidangan tersebut, Agus dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi.
Turut mengawal persidangan hingga sempat bertanya ke Agus Salim, Linggar mengurai rasa kekecewaannya.
Hal itu lantaran menurut Linggar, Agus tidak menyampaikan fakta sesuai dokumen dakwaan dan BAP.
“Ada beberapa ketarangan yang disampaikan Agus pada saat BAP, itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan pada saat tadi pemeriksaan (sebagai) saksi (di persidangan). Karena yang saya sampaikan itu adalah lampiran dokumen resmi perkara yang ada, jadi bukan saya mengarang-ngarang,” ungkap Linggar
Diungkap Linggar, hal yang tidak sesuai yang disampaikan oleh Agus adalah soal pemicu cekcok antara Agus dengan Aji.
Menurut keterangan dari Aji dan berkas dakwaan, pemicu cekcok tersebut adalah gara-gara Agus yang keterlaluan mengintimidasi Aji.
“Kejadian percekcokan itu terjadi 31 Agustus, proses setelah itu ada penyiraman di 1 September. Apa yang membuat Aji melakukan penyiraman itu? Dalam BAP yang saya pelajari, ada kata-kata yang saya menilai itu adalah bentuk intimidasi atasan kepada anak buah di tempat kerja apalagi Aji masih training harusnya kan dibina, itu tadi kita gali,” imbuh Linggar.
Diungkap Linggar, ada kata-kata pedas dari Agus yang membuat Aji sakit hati sehingga nekat menyiram air keras.
Latar belakang kejadian penyiraman air keras tersebut diungkap Linggar tak sesederhana Agus menegur Aji saja.
Namun ada ucapan Agus yang sangat berlebihan sehingga memancing emosi Aji.
“Mungkin kalau saya secara pribadi diperlakukan seperti itu juga saya akan melakukan hal perlawanan. Walaupun saya enggak ekstrem menyiram air keras tapi saya akan menjaga martabat saya sebagai manusia. Saya berdiri pada berkas perkara dan dakwaan, di situ ada kata-kata yang tidak diakui (Agus saat persidangan),” pungkas Linggar.
“Aji menganggap pemantik percekcokan di tanggal 31 Agustus itu diakibatkan kemarahan Agus kepada Aji. Ada kesalahan order customer yang ditegur oleh Agus. Aji ingin memastikan orderan tersebut ke customer tapi ditahan oleh Agus. Seakan-akan Aji akan marah-marah ke customer. Itu yang akhirnya menimbulkan percekcokan. Saya berdasarkan dokumen dakwaan, sepertinya percekcokan itu disebabkan oleh Agus,” sambungnya.
“Ada kata (dari Agus bilang ke Aji) ‘Ta*, anji**, bangs**, enggak becus, pulang sana’. Itu bukan kata saya tapi di dokumen perkara. Itu dokumen yang disampaikan dari Aji kepada penyidik dan langsung ditaruh di dakwaan Jaksa,” kata Linggar.
Sempat mencecar Agus di persidangan, Linggar mengurai alasannya.
Linggar rupanya tak tega melihat Aji gemetaran hingga menangis saat persidangan perdana bertemu dengan Agus.
Diungkap Linggar, Aji sangat menyesali perbuatannya namun tidak terima dengan dugaan ucapan bohong yang diurai Agus di persidangan.
“Saya baru melihat, sepertinya dalam satu momen bersamaan baru ini Aji dan Agus setelah kejadian itu. Saya lihat tadi Aji agak sedikit bergetar, nangis juga melihat kondisi Agus seperti itu. Dia sangat menyesali perbuatannya dan memang tidak dibenarkan. Tapi kita harus melihat secara utuh dulu kenapa kejadian itu terjadi, apa sebab akibat,” kata Linggar.
Dia (Aji) tidak pernah mengarahkan (air keras) ke wajah. Karena posisi penyiraman itu di jalan, artinya dia lempar secara acak dan akhirnya mengenai wajahnya,” sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Agus Salim membantah tudingan dari pengacara Aji soal dirinya mengintimidasi Aji sebelum penyiraman air keras.
Diakui Agus, ia tidak sampai parah mengata-ngatai Aji lantaran melakukan kesalahan saat bekerja.
Diungkap Agus, ia cuma mengatakan satu perkataan kasar saja ke Aji sehingga Aji marah.
“Enggak ada, enggak ada kata-kata ta*. Cuma (Agus bilang ke Aji) ‘bangs**. Lama-lama lu bangs** juga’ gitu. Itu tidak benar itu,” ungkap Agus dalam persidangan di depan majelis hakim.
Tak cuma itu, Agus bahkan mengaku sehari sebelum disiram air keras, ia sempat diancam oleh Aji.
Pemicu ancaman itu kata Agus adalah Aji tidak terima ia tegur gara-gara salah mengantarkan pesanan pelanggan kafe.
Kala itu Agus bercerita bahwa ia sempat dimarahi balik Aji.
“Waktu Agus ke depan (kafe), dia (Aji) datang (sambil bilang ke Agus) ‘mau bapak apa?’. Saya tarik tangannya, maksud saya duduk di sini saya mau ngomong. Lama-lama dia tangannya diginiin (ditarik balik sama Aji). Saya bilang mau menyelesaikan masalah. Awalnya saya ke dalam, dia (Aji) pukul-pukul dinding (bilang) ‘mau apa lu, awas lu’. Ditantang saya sama dia,” pungkas Agus.