CIBINONG – Lima orang santri menjadi korban akibat aksi pencurian di pondok pesantren yang berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Aksi percobaan pencurian tersebut terjadi pada Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 02.30 WIB di wilayah Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong.
Kelima santri mengalami luka saat mengepung pelaku pencurian yang hendak mengambil kendaraan roda dua di Pondok Pesantren Zamzami.
Pelaku yang sudah terkepung itu berusaha menyelamatkan diri dengan menyerang santri menggunakan senjata tajam.
Salah satu santri yang diketahui bernama Muhammad Fadli masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sedangkan korban lainnya hanya mengalami luka ringan.
“Saat ini masih di rawat di RSUD Cibinong akibat luka robek di kepala,” ujar Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, pelaku yang diketahui berinisial AH (35) warga Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor itu telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Sedangkan satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
Sebelumnya diberitakan, aksi pencurian terjadi di salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan informasi yang beredar, aksi pencurian itu terjadi sekitar pukul 02.31 WIB, Kamis (12/12/2024).
Pencurian kendaraan roda dua tersebut berhasil digagalkan oleh para santri di pondok pesantren tersebut.
Dalam video yang beredar, seorang pelaku pencurian berjenis laki-laki itu diamankan oleh pihak kepolisian.
Seorang pria berpakaian bebas terlihat membekuk pelaku yang bertelanjang dada di dampingi oleh satu anggota polisi berseragam.
Akibat kejadian tersebut, lima orang santri di Pondok Pesantren Hidayatul Zamzami mengalami luka saat mencoba menangkap pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu mengatakan, pelaku dalam menjalankan aksinya berjumlah dua orang.
Hanya saja satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri dari kepungan para santri yang memergoki aksinya.
Namun pelaku yang tertangkap tersebut membekali diri dengan senjata tajam berupa pisau dan obeng.
Sehingga ketika berusaha ditangkap oleh para santri, pelaku tersebut menyerang secara membabi buta.
“Jadi santri-santrinya ada yang kena sajam, ada yang kena kaki 8 jahitan kena pisau, ada yang kena tusukan obeng, macem-macemlah,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).
AKP Yunli Pangestu mengungkapkan, aksi pencurian berhasil digagalkan setelah dua hari sebelumnya telah terjadi pencurian berupa laptop di pesantren tersebut.
Atas kejadian itu para santri pun meningkatkan kesiagaanya.
Kendati demikian, pelaku tersebut gagal membawa kabur kendaraan roda dua yang menjadi target pencurian.
“Belum pencurian, baru percobaan. Motornya belum sempet keambil,” katanya.