PT Sayaga Wisata selaku pengelola Rest Area menerima sejumlah usulan dari pedagang pasca dilakukannya uji coba pengalihan arus kendaraan dari Agrowisata Gunung Mas untuk keluar melalui Rest Area Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor pada akhir pekan kemarin.
Direktur Utama PT Sayaga Wisata selaku pengelola rest area, Supriadi Jufri mengaku mendapat usulan berbeda dari para pedagang dengan tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
“Keluhan mereka itu adalah penutupan jalur. Mereka (pedagang) mintanya ditutupnya di sini (di depan rest area), sehingga orang yang berhenti itu masuk ke rest area,” terangnya.
Ia mengatakan, keluhan para pedagang dikarenakan saat ini titik penyetopan kendaraan dari Puncak menuju Jakarta itu berada di depan akses masuk Agro Wisata Gunung Mas.
Sementara itu jarak dari pintu masuk Agrowisata Gunung Mas ke Rest Area Gunung Mas cukup jauh sehingga pengunjung harus berjalan kaki dan meninggalkan kendaraanya jika ingin masuk ke dalam rest area.
“Dari dulu sebenernya ini masalahnya, penyetopan ini. Puncak ini kan ramenya Sabtu-Minggu, begitu ini (penyetopan di depan agrowisata) ditarik ke depan rest area, automatis masuk. Nanti di sana di kasih jarak supaya kendaraan tetap bisa masuk ke Agrowisata Gunung Mas,” katanya.
Selain itu, perusahaan milik daerah Kabupaten Bogor itu menerima aspirasi dari para pedagang yang mana meminta adanya trobosan lain untuk menarik wisatawan.
Supriadi Jufri mengatakan, keinginan lain dari para pedagang adalah adanya pertunjukkan sehingga wistawan tertarik untuk mampir ke Rest Area Gunung Mas.
“Di sini perlu atraksi wisata, kosnya ada, atraksi wisatanya engga ada, kemudian pedagang pengen ada pertunjukan seni dan budaya . Makanya kami berbicara dengan pak sekda kemarin minta pasar festival, jadi tidak hanya malam Minggu,” pungkasnya.