Fase pemulangan jemaah haji Indonesia tengah berlangsung. Jemaah haji dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air sejak Sabtu, 22 Juni 2024. Namun jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci masih bertambah.
Diketahui, sebagian jemaah haji saat ini masih berada di Makkah dan Madinah untuk menunggu giliran pulang. Hingga hari ke-52 operasional haji 1445 H atau Selasa, 2 Juli 2024 pagi, jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci bertambah menjadi 348 orang..
Angka ini berdasarkan data yang diunggah di laman Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), seperti dikutip pada Selasa (2/7/2024) pukul 6.30 WIB atau 2.30 WAS.
Adapun 348 jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia di lima wilayah Arab Saudi, yakni Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina.
Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Jemaah tertua yang meninggal dunia di Tanah Suci tercatat berusia 96 tahun. Sementara jemaah termuda berusia 31 tahun.
Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat hanya ada 26 jemaah yang tidak termasuk risti.
Sementara berdasarkan kategori, kasus kematian ini didominasi oleh jemaah haji reguler. Tercatat hanya ada 15 jemaah haji khusus dari total 348 jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Meski begitu, tren kasus kematian pada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terlihat dari tabel perbandingan kasus kematian dari tahun ke tahun yang ditampilkan di laman Siskohat Kemenag.
Perbandingan hingga hari ke-51 operasional haji, tahun lalu jemaah yang meninggal di Tanah Suci mencapai 622 orang. Sementara pada periode yang sama di 2024, jemaah haji meninggal dunia berjumlah 348 orang.