Serangan Israel ke Lebanon selatan pada hari Rabu (3/7/2024) menewaskan seorang komandan senior Hizbullah.
Pernyataan Hizbullah mengidentifikasi komandan yang terbunuh itu sebagai Mohammad Naameh Nasser atau Abu Naameh. Seorang pejabat Hizbullah yang berbicara secara anonim sesuai dengan peraturan mengatakan bahwa dia adalah kepala Unit Aziz, salah satu dari tiga divisi regional kelompok itu di Lebanon selatan.
Nasser adalah pejabat paling senior dari Hizbullah yang tewas sejak Taleb Sami Abdullah, yang kehilangan dalam serangan udara 11 Juni. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya untuk menghormati Abdullah mengatakan dia memainkan peran penting di garis depan, memimpin Unit Nasr, sejak bentrokan dimulai pada 8 Oktober. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Kamis (4/7).
Serangan di dekat kota pesisir selatan Tirus terjadi ketika upaya diplomatik global semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir untuk mencegah meningkatnya bentrokan antara Hizbullah dan militer Israel agar tidak berkembang menjadi perang habis-habisan yang mungkin dapat mengarah pada konfrontasi langsung antara Israel dan Iran.
Hizbullah menyebutkan sebagai tanggapan atas pembunuhan Nasser, mereka meluncurkan roket Falaq dengan hulu ledak berat yang menargetkan markas Brigade 769 militer Israel di Kiryat Shmona dan 100 salvo roket Katyusha yang menargetkan markas Divisi 210 Israel dan Pangkalan Udara Kilaa di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.