Rusia-China Ancang-ancang Tinggalkan Dolar AS, Siapkan Rencana Ini

Spread the love

Negara-negara di blok ekonomi BRICS bakal meluncurkan sistem keuangan yang tidak bergantung dengan dolar Amerika Serikat (AS). Rencana ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk China, Igor Morgulov.
Dalam acara Forum Perdamaian Dunia (WPF) ke-12, ia menyebut transaksi Rusia dengan anggota BRICS tanpa dolar AS terus meningkat. Nilai perdagangan Rusia-China misalnya yang menyentuh US$ 240 miliar, yang 92% di antaranya menggunakan rubel dan yuan.

“Kami meninggalkan dominasi dolar AS dan mengembangkan sistem keuangan yang benar-benar independen,” katanya, dikutip dari RIA Novosti, Senin (8/7/2024).

Bulan lalu, Wakil Menteri Keuangan Rusia Ivan Chebeskov mengatakan bahwa Rusia sedang berupaya menciptakan infrastruktur pembayaran bersama dengan bank sentral negara anggota BRICS.

Rusia terus mempromosikan sistem pembayaran domestiknya setelah lembaga keuangan negaranya terputus dari jaringan keuangan Barat pada tahun 2022. Rusia diputus dari SWIFT imbas perang dengan Ukraina.

Sebagai informasi, SWIFT memungkinkan transaksi lintas negara berjalan dengan lancar dan cepat. Moskow juga mempercepat upaya untuk beralih dari SWIFT dengan melakukan perdagangan dengan mitra internasional menggunakan mata uang nasional masing-masing.

Tren ini semakin didukung oleh anggota kelompok BRICS, yang telah beralih dari penggunaan dolar dan Euro untuk penyelesaian perdagangan. Pangsa mata uang nasional dalam penyelesaian Rusia dengan negara-negara BRICS melonjak menjadi 85% pada akhir tahun 2023, naik dari 26% pada dua tahun lalu.