Ngeri! Keluarga Korban Perampokan di Pamijahan Bogor Ungkap Keberingasan Pelaku

Spread the love

Keluarga korban dugaan perampokan di Kampung Cimayangsari, Desa Cimayang, Kecamatan PamijahanKabupaten Bogor mengungkap kesadisan pelaku.

Elis yang merupakan kerabat korban menceritakan kebrutalan pelaku yang diduga berjumlah empat orang.

Ia mengatakan, kakaknya yaitu Nining dan keponakannya, Resti dianiaya oleh para pelaku tanpa ampun.

“Engga tau pake senjata apa, dia (Resti) juga engga tau dipukul pake apa karena yang utama dipukul itu mata, mau ibunya maupun Restinya itu mata terus yang diserangnya. Matanya pada bengkak memar semua,” ujarnya Kamis (19/9/2024).

Bahkan anak dari Resti yang masih berusia 10 tahun turut dianiaya hingga mengalami luka pada bagian kepala. 

Beruntung korban anak tersebut tidak mengalami luka serius.

“Dipukul kepalanya, langsung pusing katanya, sampai dijait,” ungkapnya.

Ia pun mengaku heran dengan motif di balik kejadian ini. Pasalnya para pelaku itu membabi buta dalam melakukan kekerasan terhadap korbannya.

“Itu aku juga belum tau masih belum paham, soalnya kalau dibilang perampokan ya memang ngerampok tapi engga semua, tapi kalau emang niat ngebunuh sampe berantai gitu kan engga ngeliat itu ibu atau anaknya kecil, dia engga ngeliat kesitu, makanya sadis itu,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian nahas dialami oleh satu keluarga yang tinggal di Kampung Cimayangsari, Desa Cimayang, Kecamatan PamijahanKabupaten Bogor.

Keluarga tersebut diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan hingga mengakibatkan satu orang tewas dan tiga orang lainnya luka-luka.

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (18/9/2024) dini hari.

“Korban tewas HS ditemukan di dalam mobil dengan luka serius di kepala dan leher yang terjerat kain. Selain itu istrinya R bersama anaknya A (10) dan ibunya N mengalami luka-luka dan saat ini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (18/9/2024).

Kompol Heri Hermawan mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan kerabat korban berinisial EY, R sempat menelponnya sekitar pukul 04.00 WIB.

Dalam perbincangan melalui telpon tersebut, istri korban meminta tolong karena takut nyawanya terancam.

“Ketika EY dan suaminya tiba di lokasi, mereka menemukan rumah dalam keadaan berantakan dan penuh darah. Setelah itu, para korban langsung dibawa ke Puskesmas Cibungbulang sebelum dirujuk ke RSUD Leuwiliang,” ungkapnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian, pelaku yang belum terindentifikasi itu diduga berjumlah empat orang.

Selain itu, botol minuman keras dan kopi ditemukan di sekitar halaman rumah bersama dengan ceceran darah.

Para pelaku juga diduga melarikan sebuah mobil jenis Expander milik korban. 

“Langkah-langkah yang telah kami ambil antara lain memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan barang bukti, dan membawa korban ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut,” ungkap Kapolsek Cibungbulang.