Perang Rusia-Ukraina Hari ke-941: Telegram Dilarang di Ukraina, Khawatir Dimata-matai Rusia

Spread the love

Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-941 pada Sabtu (21/9/2024).

Ukraina melarang pejabat pemerintah, personel militer, dan pekerja penting menggunakan aplikasi perpesanan Telegram.

“Kyiv meyakini Rusia dapat memata-matai pesan dan pengguna,”  kata Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, dikutip dari The Guardian.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-941: 

1. Telegram dipakai memata-matai

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional mengumumkan pembatasan Telegram pada hari Jumat (20/9/2024) setelah Kepala Badan Intelijen Militer UkrainaKyrylo Budanov, menyajikan bukti kepada dewan tentang kemampuan layanan khusus Rusia untuk memata-matai platform tersebut, katanya dalam sebuah pernyataan.

Tetapi Andriy Kovalenko, Kepala Pusat Dewan Keamanan menjelaskan, pembatasan tersebut hanya berlaku untuk perangkat resmi, bukan telepon pribadi.

Telegram banyak digunakan di Ukraina dan Rusia.

Aplikasi ini menjadi sumber informasi penting selama perang, tetapi pejabat keamanan Ukraina telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang penggunaannya. 

Setelah keputusan itu diumumkan, Telegram mengeluarkan pernyataan, dan menegaskan tidak pernah mengungkapkan data siapa pun atau isi pesan apa pun.

2. Kharkiv diserang

Pasukan Rusia melancarkan tiga serangan pada hari Jumat di Kharkiv, melukai 15 orang termasuk tiga anak-anak, kata Wali Kota, Ihor Terekhov.

Terekhov mengatakan, delapan orang dirawat di rumah sakit. 

Polisi di kota terbesar kedua di Ukraina, dikutip oleh penyiar publik Suspilne, mengatakan serangan itu menghantam tiga distrik kota yang berbeda.

Satu serangan, yang disebabkan oleh bom berpemandu, menghantam area di luar rumah sakit.

Serangan kedua menghantam area rumah-rumah pribadi dan yang ketiga area terbuka dengan rumput.

Polisi di kota terbesar kedua di Ukraina, dikutip oleh penyiar publik Suspilne, mengatakan serangan itu menghantam tiga distrik kota yang berbeda.

Satu serangan, yang disebabkan oleh bom berpemandu, menghantam area di luar rumah sakit.

Serangan kedua menghantam area rumah-rumah pribadi dan yang ketiga area terbuka dengan rumput.

Empat dari yang terluka adalah pasien rumah sakit, kata gubernur daerah Kharkiv, Oleh Syniehubov, seraya menambahkan bahwa fasad bangunan rusak.

3. Serangan di desa Kivsharivka

Lebih jauh ke tenggara di wilayah Kharkiv, serangan Rusia menewaskan dua orang dan melukai dua orang lainnya di desa Kivsharivka, kata polisi daerah. 

Di wilayah selatan Kherson, yang sebagian dikuasai oleh pasukan Rusia, seorang wanita tewas dalam penembakan Rusia di suatu daerah di luar kota utama yang dikuasai Ukraina, yang juga dikenal sebagai Kherson.

Laporan tersebut, tidak dapat diverifikasi secara independen.

4. Tentara Rusia didakwa siksa WN AS

Rusia telah mendakwa empat tentaranya yang bertugas di Ukraina yang diduduki karena menyiksa seorang warga negara AS yang tinggal di Donetsk yang dikuasai Rusia, yang telah bertempur dengan pasukan pro-Moskow sejak 2014.

Agence France-Presse melaporkan bahwa Rusia jarang menuduh tentara yang aktif di Ukraina – yang diagung-agungkan di negaranya – melakukan kejahatan. 

Pihak berwenang tidak mengatakan apa yang memotivasi para tentara tersebut untuk membunuh Russell Bentley yang berusia 64 tahun, yang secara teratur muncul di saluran media sosial pro-Kremlin, mendukung serangan militer Moskow di Ukraina.

5. Situasi PLTN Zaporizhzhia 

Manajemen di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina timur menuduh pasukan Ukraina pada hari Jumat (20/9/2024) melancarkan serangan pesawat nirawak ke gardu listrik di dekatnya , merusak trafo dan menimbulkan ancaman bagi pembangkit tersebut.

Kementerian Pertahanan Ukraina tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

6. Latihan drone NATO berakhir

NATO mengakhiri latihan anti-pesawat nirawak besar minggu ini, dengan Ukraina mengambil bagian untuk pertama kalinya karena aliansi barat tersebut berupaya untuk segera belajar dari perkembangan pesat dan meluasnya penggunaan sistem tak berawak dalam perang di sana.

Latihan di pangkalan militer Belanda, yang melibatkan lebih dari 20 negara dan 50 perusahaan.