Nilai Plus Patrick Kluivert Sebelum Latih Timnas Indonesia, Dongkrak Peringkat FIFA Curacao dari 155 ke 75 dalam Setahun

Spread the love

Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai sejarah sepak bola Curacao, negara ini merupakan bagian dari Kerajaan Belanda, bersama Aruba dan Sint Maarten, sejak tahun 1950-an dan mewakili Federasi Antillen Raya.

Curacao pernah meraih beberapa prestasi, termasuk tampil di Olimpiade Musim Panas 1952 yang diadakan di Finlandia. Selain itu, tim gabungan enam pulau ini juga berhasil finis di posisi ketiga pada tahun 1963 dan 1969 dalam Kejuaraan Concacaf, yang kini dikenal sebagai Gold Cup.

Setelah meraih kemerdekaan, pada tahun 2011, Curacao mendirikan Federasi Sepak Bola Curacao (CFF), yang menjadi salah satu asosiasi sepak bola termuda di dunia. Namun, sayangnya, antara tahun 2011 hingga 2014, Curacao tidak mampu berbuat banyak di kancah sepak bola internasional, hanya mencatatkan enam kemenangan, enam hasil imbang, dan 20 kekalahan.

Dengan hasil tersebut, posisi mereka pun terpuruk di urutan ke-158 dalam rangking FIFA, yang merupakan peringkat terendah dalam sejarah sepak bola Curacao.

Sepak bola Curacao mengalami harapan yang tinggi ketika Patrick Kluivert mengambil alih sebagai pelatih timnas pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Concacaf di tahun 2015. Meski Kluivert, yang memiliki ikatan keluarga dengan Curacao melalui ibunya, tidak berhasil membawa timnya ke Rusia, dia tetap berhasil meningkatkan prestasi sepak bola negara tersebut.

Antara Maret 2015 dan Juni 2016, Kluivert mencatatkan rekor yang cukup mengesankan dengan enam kemenangan, tiga hasil imbang, dan hanya tiga kekalahan. Yang terpenting di luar pencapaian itu, dalam waktu kurang setahun, Patrick Kluivert berhasil mendongkrak peringkat Timnas Curacao di daftar rangking FIFA dari 151 ke posisi 75.

Bahkan setelah Kluivert beralih menjadi Penasihat Timnas Curacao pada tahun 2017 untuk menjabat sebagai Direktur Akademi Ajax, prestasi tim tetap meningkat di bawah asuhan asistennya, Remko Bicentin, yang membawa negara ini meraih peringkat tertinggi di urutan 68 FIFA.

Saat ini, Timnas Curacao berada di posisi ke-91, tepat di bawah Timnas China, yang merupakan rival Indonesia di putaran ketiga Grup C Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jika PSSI memiliki ambisi agar Timnas Indonesia bisa mencapai peringkat 100 FIFA, maka tidak ada salahnya jika Patrick Kluivert menjadi pelatih menggantikan Shin Tae-yong.

Terlebih lagi, mayoritas pemain dalam skuad Timnas Indonesia adalah pemain naturalisasi yang berasal dari Belanda. Mereka sudah memiliki hubungan yang baik dalam hal komunikasi dan pemahaman budaya sepak bola dengan Patrick Kluivert.

Tentu saja, target utama yang harus dicapai oleh Patrick Kluivert adalah lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.