Kesaksian Korban Selamat Helikopter Jatuh di Bali: Hidup Saja Mukjizat
Tiga korban kecelakaan helikopter di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, turut menyaksikan proses evakuasi bangkai helikopter itu, petang tadi. Mereka adalah Russel James Harris, Eloira Decti Paskilah, dan Chriestope Pierre.
“Saya pikir bersyukur bisa selamat. Sekarang saya punya cerita untuk diceritakan, (bahwa) saya bertahan hidup,” tutur Chriestope Pierre, salah satu penumpang helikopter asal Australia, Minggu (21/7/2024) sore.
Sembari menahan rasa sakit di beberapa bagian badan yang dalam proses pemulihan, mereka tetap untuk melihat proses evakuasi. Chriestope sendiri mengalami luka lecet di beberapa bagian tangan dan kaki.
Sementara itu, Eloira Decti Paskilah, satu-satunya penumpang warga Indonesia, datang digandeng kekasihnya, Russel James. Eloira mengalami cedera di leher dan masih memakai alat penyangga leher.
Diketahui kondisi para penumpang ini berangsur pulih pasca dirawat di Rumah Sakit Siloam. Ketiganya turun mendekati bodi helikopter sebelum diangkut memakai alat berat.
Mereka sempat melihat-lihat kondisi dalam bodi helikopter yang sudah ringsek. Mereka hanya beberapa menit di lokasi. “Nggak kuat. Kami bisa hidup saja mukjizat. (Peristiwa) yang begini tidak semua bisa selamat,” ucap Eloira seraya berjalan meninggalkan lokasi.
Pemindahan bangkai helikopter yang mengangkut tiga wisatawan itu bisa dilakukan setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai melakukan pemeriksaan pada Sabtu (20/7/2024) sore. Namun belum disampaikan apa hasil dari investigasi itu.
Proses evakuasi puing helikopter itu sempat terkendala medan di himpitan tebing kapur. Setelah beres, bangkai helikopter selanjutnya diangkut menggunakan truk menuju pangkalan Bali Helitour.
“Kami meminta semua kru memastikan alat mereka tidak rusak. Saya sampaikan ke kru untuk proses evakuasi dipastikan aman ke GWK,” ujar Kasat Samapta Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Sugianyar, di lokasi.