Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS
Dolar AS menguat 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan membuat harga emas dunia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal obligasi AS berjangka waktu 10 tahun juga naik tipis.
Harga emas dunia tumbang pada perdagangan Selasa, terpukul oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan juga imbal hasil surat utang obligasi AS.
Investor tengah menunggu data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data inflasi ini akan memberikan isyarat mengenai waktu pasti penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Mengutip CNBC, Rabu (26/6/2024), harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.323,60 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 2.335,80 ons.
Dolar menguat 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan membuat harga emas dunia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal obligasi AS berjangka waktu 10 tahun juga naik tipis.
“Masih banyak permintaan fisik dari bank sentral dan ada juga permintaan dari Asia. Pada akhirnya ekspektasinya adalah bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya dan investor sangat enggan untuk kekurangan emas,” kata analis komoditas TD Sekuritas Ryan McKay.
Dewan Emas Dunia mengungkapkan dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF) yang didukung secara fisik secara global, merupakan kategori permintaan yang penting, mengalami arus masuk minggu lalu sebesar USD 212 juta, atau 2,1 metrik ton.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 pada 20 Mei dan naik 12% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga emas batangan ini didukung oleh harapan penurunan suku bunga Fed dan pembelian yang kuat oleh bank sentral di tengah ketegangan geopolitik.
Minggu ini, para pelaku pasar menantikan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertama AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan lebih dingin sebagai bagian dari proses yang akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.