Biodata Profil Nico Afinta, Dulu Dicopot karena Tragedi Kanjuruhan, Kini Dilantik Sekjen Kemenkumham

Spread the love

Simak biodata atau profil singkat Irjen Nico Afinta, mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) yang dicopot karena Tragedi Kanjuruhan kini dilantik menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.

Nico Afinta akan dilantik oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham RI) Supratman Andi Agtas dan diambil sumpah sebagai Sekjen Kemenkumham RI pada Selasa (24/9/2024) hari ini.

Nico menjabat Sekjen Kemenkumham menggantikan Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Komjen Pol. (Purn.) Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H.
 
Sebelumnya, Irjen Nico Afinta dipercaya menjabat Ketua STIK Lemdiklat Polri sesuai ketentuan yang tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/713/III/KEP./2023 yang diterima Tribunnews.com, Rabu (29/3/2023).

Surat Telegram yang tertanggal 27 Maret 2023 ini ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri.

Diketahui, Irjen Nico Afinta baru menjabat sebagai Sahlisosbud Kapolri pada Oktober 2022.

Sebelum itu, ia menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, tetapi dimutasi pasca-terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Biodata atau Profil Irjen Nico Afinta

Irjen Nico Afinta adalah putra asli Jawa Timur yang lahir di Surabaya pada 30 April 1971.

Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992 yang berpengalaman di bidang reserse.

Karier pertamanya setelah lulus dari Akpol adalah sebagai Pamapta Polrestabes Semarang pada 1993.

Setelahnya, ia menjadi Kanit Polrestabes Semarang (1994), Danton Taruna Akpol (1996), dan Danki Taruna Akpol (1997).

Di tahun saat Nico Afinta menjabat Danki Taruna Akpol, ia ditugaskan sebagai UN IPTF Pas PBB XIV Bosnia Herzegovina selama satu tahun, yaitu 1997-1998.

Setelahnya, Nico menjadi Kapolsek Metro Ciputat Polres Jaksel tahun 2000.

Setahun menjabat Kapolsek Metro Ciputat, ia lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2001 dan meraih gelar S1.

Di tahun 2006, Nico lulus dari Sespim Polri dan melanjutkan S2 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Kemudian, pada 2016, Nico Afinta berhasil meraih gelar S3 dan lulus dari Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.

Berlanjut pada karier Nico, ia dimutasi ke Jawa Tengah pada 2003, untuk menjadi Kanit Ekonomi Ditreskrim Polda Jateng.

Ia kembali ke Semarang pada 2004 dan menjabat sebagai Wakasat Reskrim Polwiltabes Semarang.

Di tahun 2006, Nico ditarik ke Polda Metro Jaya dan mengemban berbagai jabatan strategis, yaitu Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus (2006), Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum (2006), Kepala Subdit III Umum/Jatanras Ditreskrimum (2008), dan Wadirreskrimum (2011).

Kemudian, Nico Afinta dimutasi ke Medan dan dilantik menjadi Kapolrestabes Medan pada 2013.

Tiga tahun di Medan, Nico lalu ditunjuk sebagai Kabagdindik Sespimma Sespim Polri Lemdikpol.

Jabatan itu menjadi posisi pertama yang ia isi selama tahun 2016.

Setelah dari Lemdikpol, Nico menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2016), lalu kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Dirresnarkoba (2016).

Dari Dirresnarkoba, ia berpindah menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya tahun 2017.

Pada 2018, Nico Afinta kembali ke Bareskrim Polri dan menjabat Karobinopsnal dan Dirtipidum (2019).

Belum genap menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri selama setahun, ia dimutasi menjadi Sahlisospol Kapolri.

Selanjutnya, Nico dimutasi menjadi Kapolda Kalimantan Selatan pada 2020.

Di tahun yang sama, ia kemudian dipindah ke tanah kelahirannya dan menjabat sebagai Kapolda Jatim.

Pada Oktober 2022 lalu, Nico Afinta dimutasi menjadi Sahlisosbud (Staf Ahli Sosial Budaya) Kapolri buntut tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Kala itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan mutasi dilakukan dalam rangka tour of duty dan tour of area.

“Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty dan tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah diorganisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (10/10/2022).

Jabatannya sebagai Kapolda Jatim lalu diisi oleh Irjen Teddy Minahasa.

Namun, sebelum pelantikan, posisi tersebut diisi oleh Irjen Toni Harmanto karena Teddy Minahasa terjerat kasus narkoba.